Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk mengevaluasi secara menyeluruh pembelajaran tatap muka, khususnya di wilayah Jawa-Bali.
Perintah tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas evaluasi PPKM dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Saya minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka,” tegas Jokowi.
Rapat terbatas yang digelar secara virtual itu digelar secara tertutup kemarin, Senin (31/1/2022). Laman Sekretariat Kabinet lantas mempublikasikan transkip arahan Jokowi kepada jajaran menteri dalam rapat tersebut hari ini.
Setidaknya, ada tiga daerah yang menjadi prioritas Jokowi untuk dievaluasi terkait pembelajaran tatap muka. Ketiga wilayah tersebut adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan di Banten.
“Utamanya di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan di Banten,” tegas Jokowi.
Sebagai informasi, perkembangan kasus Covid-19 di Jawa-Bali terus mengalami peningkatan. Bahkan, beberapa kasus ditemukan di sekolah pada saat masa pembelajaran tatap muka.
Jawa Barat, DKI Jakarta, dan di Banten sendiri saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. PTM di ketiga daerah tersebut dilaksanakan 100%.
Jokowi meminta para menteri dan pimpinan lembaga terkait berhati-hati menyikapi kondisi pandemi saat ini.
“Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif (Covid-19) naik 910 persen. Dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022),” jelasnya.
Dia melanjutkan, penambahan kasus baru Covid-19 juga mengalami kenaikan 2.248 persen, yakni dari 529 kasus pada 9 Januari 2022 menjadi 12.422 kasus pada 30 Januari 2022. “Sekali lagi, hati-hati kita dalam menyikapi ini,” tegas Jokowi.
“Tapi yang kita patut bersyukur meskipun kasus aktif naik 910 persen, tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian, ini bagus. Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada,” lanjutnya.