Akhirnya rasa penasaran itu terbayar juga, setelah sebelumnya kami sempet bergelut dengan sejumlah pertanyaan di dalam benak. Apakah benar, lepas dari Jalan Sire Beach dan memasuki kawasan perkampungan kurang lebih dua kilometer merupakan lintasan yang tepat menuju Hotel Tugu Lombok?
Setelah kira-kira 10 menit bergolak dalam balutan pertanyaan itu, ternyata benar. Kami begitu takjub saat memasuki pelataran Hotel Tugu Lombok yang usianya masih terhitung muda ini.
Rerumputan hijau terhampar, padahal sebelum tiba disini kami disuguhi suasana pedesaan khas Lombok yang memiliki konstur tanah gersang. Sepertinya hotel yang penuh nuansa artistik dan sejarah ini mencoba menyatu dengan kearifan suasana pedesaan di Lombok.
Bukti yang paling kental terlihat ketika kami memasuki lobby hotel. Lobby disini begitu unik karena menonjolkan sejarah lokal yang hampir punah yaitu Rumah Ampenan. Rumah asli yang dibangun pada 1894 ini disulap menjadi lobby sekaligus mascot Hotel Tugu.
Bangunan yang didominasi kayu-kayu tua dengan warna antik ini melambangkan percampuran budaya Arab, Cina, Melayu, dan budaya. Rumah ini dulunya milik Tuan haji Abdul Kadir warga Kampung Melayu yang merupakan seorang saudagar. Mulai dari keramik, kursi, pintu, meja, tiang, kusen, dan aneka perabot rumah lainnya masih terjaga dengan baik.
Rata-rata dari 18 kamar hotel ini juga mengadopsi konsep perkampungan Lombok. Setiap kamar didesain berbeda lengkap dengan aneka perabotan antik. Namun, tidak terlepas dari unsur kemewahan dan kenyamanan.
Di antaranya Bhagavat Gita. Di desain seperti bangunan era kolonial dengan tinggi langit-langit rumbia. Kamar mandi di luar dan memiliki kolam renang yang menghadap ke pntai dengan pasir putihnya.
Ada juga Aloon-aloon room, ruangan yang berukuran ukuran 120m2 dan 140m2/unit – masing-masing unit dari bangunan individu dikelilingi taman tropis dengan areal makan dan santai pribadi, bak mandi cekung dari tembaga yang terbuka ke taman-taman tropis.
Dan yang tak kalah uniknya, Lombok kampung, dengan ukuran 60m2/unit – didesain dengan karakteristik dari kayu dan bambu, lengkap dengan desa Lombok asli otentik berbaur dengan rumah-rumah mewah modern.
Pokoknya kalau sudah disini dijamin Anda akan betah berlama-lama dengan pasangan Anda. Apalagi, berada di kawasan pantai Sire yang indah dan alami, rasakan sensasi romantismenya.